Translate

Jumat, 03 Mei 2013

Memilih raket buat pemula


Sebagai pemula yang lagi memilih raket, seringkali kita dengar orang2 bilang:

"coba semua raket, lalu pilih yang sesuai feeling",
Ngga salah sih, tapi apa kita punya dana banyak untuk mencoba berbagai raket? kalo iya sih ngga masalah. Atau apakah dengan mencoba raket teman2 kita, kita udah yakin hanya satu dari beberapa raket teman2 yang paling cocok buat kita? masih adakah raket lain yang lebih cocok, atau bahkan lebih murah di luar sana? Raket mahal belum tentu cocok
brai.

"mau main bertahan atau menyerang?
raket manapun sebenernya bisa untuk bertahan dan menyerang gan...
mungkin yang dimaksud menyerang disini adalah smash.

"suka yang flexible atau stiff?"
lho?? mana gue tau... raket juga cuma nyoba punya temen, kalo ada yg gue suka juga mana gue tau raketnya flexible atau stiff? dan banyak saran2 lainnya yang mungkin malah membingungkan.

ane coba berbagi ilmu nih
brai buat yang merasa pemula dalam bulutangkis, semoga dengan memilih raket yang benar, agan makin senang main bulutangkis dan makin memasyarakatlah bulutangkis Indonesia.

Yang pertama-tama harus diperhatikan adalah: kecepatan dan kekuatan laju shuttlecock dalam

bulutangkis dihasilkan oleh apa yg disebut "momentum". Kalo agan lagi belajar fisika atau pernah belajar fisika, pasti ngerti deh. Momentum ini yang menentukan kecepatan dan kekuatan shuttlecock yang kita pukul.

raket terdiri dari 3 bagian:

  1. frame (tempat dipasangnya senar)
  2. shaft (batang)
3. grip (pegangan raket)
beberapa parameter yang berpengaruh dalam menghasilkan momentum (akan ane bahas satu-persatu gan...)1. kecepatan ayunan pergelangan tangan.
2. berat raket
3. flexibility raket
4. balance point raket

Pembahasannya
brai:

1. Kecepatan pergelangan tangan

Pemain pemula punya kecepatan ayun yang lebih lambat. Gue ngga bilang kalau pemain pemula ngga punya kekuatan. Pemain pemula bisa punya kekuatan tangan yang lebih besar daripada pemain profesional. contohnya, tangan Ade Rai pasti lebih kuat dari tangan Taufik Hidayat. Tapi kecepatan ayunan pergelangan tangan Taufik pasti lebih cepat daripada Ade Rai.
makin cepat ayunan tangan, makin tinggi momentum yang dihasilkan.

2. berat raket

U= 95-99 gram
2U= 90-94 gram
3U= 85-89 gram
4U= 80-84 gram
5U= 75-79 gram

makin berat raket, makin tinggi momentum yang dihasilkan.

3. flexibility (kelenturan) batang raket.

berdasarkan ini, raket ada 3 macam:
 1. stiff: batang raket kaku  2. flexible: batang raket lentur 3.medium: kelenturan di antara stiff dan flexible

makin kaku (stiff), makin mudah raket tersebut diayunkan, kecepatan ayunan pergelangan tangan pun bertambah, makin bertambah juga momentumnya.

makin lentur (flexible), makin sulit raket diayunkan, kecepatan ayunan pergelangan tangan berkurang.
 Lho?? berarti raket flexible momentumnya ngga besar dong brai??
nah! momentum ayunan yang kurang cepat dikompensasi dengan momentum dari kelenturan raket tersebut. Jadi di raket flexible ada momentum tambahan dari kelenturan gagang raket tersebut.

Di raket yang stiff, momentum 100% tergantung ayunan tangan. Di raket flexible, ada "bantuan" momentum dari kelenturan batangnya.

kira2 begini perhitungannya

momentum raket stiff = 100% momentum karena ayunan tangan
momentum raket flexible = 50% momentum karena ayunan tangan + 50% momentum karena kelenturan.

jadi, tanpa ayunan yang cepat pun, dengan raket flexible kita bisa menghasilkan momentum yang sama dengan raket stiff.

Agan bisa cek kelenturan dengan meregangkan batang raket waktu mau membeli. Atau bisa cek spesifikasi raket yang mau dibeli di internet.

Perhatian!, ngga berlaku buat raket kw.
Kalo mau beli raket kw mah ngga usah dicek gan.. mau dicek di internet juga ngga akan sesuai spesifikasinya. stop piracy gan! kalo beli raket kw ya asal beli murah aja, ngga usah nanya cocok atau ngga buat kita. udah beli raket murahan banyak maunya... hehe

4. balance point:

Letakkan batang raket di jari telunjuk anda sampai seimbang. saat raket seimbang,telunjuk anda adalah titik keseimbangannya.
 1. jika balance point lebih dekat ke frame, istilahnya: head heavy (bagian atas lebih berat)
 2. jika balance point lebih dekat ke grip, istilahnya: head light (bagian bawah lebih berat)
 3. jika balance point di tengah2 batang, istilahnya: even balance

teorinya adalah sbb:

momentum = berat raket X jarak dari grip ke balance point.

makin head heavy, makin sulit diayun, tapi jika bisa diayun dengan cepat, momentum yang dihasilkan besar.

makin head light, makin mudah diayun, momentum yang dihasilkan kecil.

itu sebabnya raket2 head heavy, seperti Yonex Voltric/Armortec ngga ada yang beratnya 2U (90-94 gram) atau bahkan U (95-99 gram). Paling berat 3U (85-89 gram), enteng semua. Karena dengan raket enteng aja momentumnya udah besar gan.

dan raket2 head light/Even balance, seperti Yonex Nanospeed/Carbonex/Arcsaber masih ada yang beratnya 2U (90-94 gram). karena mereka butuh beban lebih di raket untuk menghasilkan momentum yang setara raket head heavy.

PERHATIAN!
raket head heavy sangat tidak disarankan buat pemula. Untuk menghasilkan momentum yang besar, raket head heavy harus diayun dengan kecepatan tinggi. Jadi, untuk mengeluarkan momentum dari raket ini, kita harus mengayun dengan cepat. Kalau diayun lambat ya ngga keluar gan.
 Memaksakan ayunan yang cepat dengan teknik yang belum baik bisa berakibat cedera pergelangan tangan, siku, atau bahu.
pilihlah raket yang head light/even balance

berbeda dengan teori flexibility raket, kita ayun pelan aja, raket flexible momentumnya udah besar.

nah, gitu
brai teorinya.

jadi berdasarkan teori tersebut, untuk pemula ada 3 pilihan, yang pasti dari ketiga pilihan tersebut harus head light/even balance:

1. raket flexible, berat 3U (contoh: Yonex Nanospeed 100)
pemula punya kecepatan ayun yang tidak terlalu cepat. Walaupun ayunan yang dihasilkan ngga begitu cepat dan beratnya juga ringan, flexibility raket membantu menghasilkan momentum.

2. raket medium, berat 2U (contoh: Yonex Carbonex 7000, Yonex Muscle Power 7)
kecepatan ayun sedang, momentum "bantuan" dari raket juga sedang.
3. raket stiff, berat U (contoh: Yonex Carbonex 6000, Yonex Muscle Power 5)
batang stiff membantu menghasilkan ayunan yang cepat, bobotnya juga berat, momentum yang dihasilkan besar.

Demikian infonya
brai, semoga bermanfaat. kalau ada pertanyaan atau info tambahan boleh juga ditambahkan brai .
Semoga selalu sehat

0 komentar:

Posting Komentar

komentar anda :